Rabu, 03 Agustus 2011

Warna-warni PIMNAS (Bagian 2: Kenangan Tak Terlupakan BErsama "Riweh"nya Tim PiMNAS XXIV Unnes.


Kita tidak pernah tahu akan bertemu siapa hari ini, esok, lusa, esoknya lagi. Dan setiap pertemuan selalu menghadirkan warnanya tersendiri.

Jum’at, 24 Juni 2011, untuk pertama kalinya aku ketemu 15 Tim PIMNAS XXIV Unnes di PKMU lantai 2. Waktu itu masih keliatan kalem-kalem, masih serba canggung, masih pada malu-malu (kalo sekarang mah pada malu-maluin.hehe...Pisss..). Belum pada kenal apalagi tahu namanya, kalau sekarang mah aku udah hapal diluar kepala. “Pak Romadi, sekarang saya sudah hapal semua nama Tim Pimnas Unnes lho, saya siap di uji lagi. Berani taruhan, saya pasti dapet medali emas untuk kategori menghapal nama tim PIMNAS Unnes ini, ahihihi...”.

Sebenernya sore ini, sambil menunggu waktu buka puasa aku berencana menghapus beberapa foto pimnas yang kucopy dari banyak orang coz kapasitas data D notebookku udah hampir full, maklum ukurannya kan kecil jadi kapasitasnya juga kecil. Ehm, tapi setelah dilihat satu-satu jadi ga tega mau ngehapus, ada berbagai ekspresi disana. Ada foto mas Oki dan mas Pras yang lagi action semedi persis kayak siluman-siluman dalam serial kera sakti, Mas Marwanto yang lagi “Memekikan” yel2 mpe nungging-nungging, mb Osi dan Cesar yang malah tidur pules di tengah gegap gempita opening ceremony, Panji yang lagi serius ngeliat ke depan (ga tau tu lagi liat apa) sambil megangi jenggotnya, Mimi-mimi GeJe (mb Fika, mb Risa n mb Ade) yang lagi pada narsis di bandara, mas Jojo yang lagi gaya manyun, pak Direktur (mas Yusron) yang lagi tidur pules di tepi danau Unhas, mas Ian yang lagi ngakak lebar banged, foto saat-saat genting menunggu hasil pengumuman sampe foto pas kita melonjak-lonjak seneng saat tahu UNNES dinobatkan sebagai juara umum 3 dan banyak lagi deh pokoknya. Kalau diitung-itung ada sekitar 800an foto. Mulai dari foto resmi sampai foto narsis, foto dengan ekspresi seneng sampai foto ekspresi tegang, foto gaya alai, gaya lebay, gaya manyun, gaya saru, gaya wagu, lucu, gokil, seru, banyak dah pokoknya. Yap, foto-foto itu adalah bukti bisu bagaimana guyonan-goyonan ringan diantara kita melebar menjadi tawa-tawa riang yang kemudian meluberkan kecanggungan kita hingga kita melebur dalam satu visi untuk “mengharumkan nama Unnes” alamamater kita tercinta di kancah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXIV di Makassar.

Sejuta teori telah datang dan pergi, sejuta kisah telah kita lewati. Namun ada satu anak kunci yang akan menetap abadi: “Kenangan” yang akan tetap mengalun dalam dentingan waktu dan yang kelak akan kita ceritakan pada nyak, babe, tante, om, budhe, pakdhe, adek, kakak, pacar, sahabat,temen, bahkan pada murid-murid kita pas PPL nanti. Dan mengenang “Riweh”nya tim Pimnas xxiv Unnes telah sukses membuatku senyum-senyum sendiri di teras rumah sore ini. Malu juga tadi sempet kepergok anak-anak kampung yang lagi lewat mau berangkat ngaji. Hmm, mengenang setiap jengkal perjalanan kita sungguh melenakan, bahkan sempet ngakak juga. Mengenang bagaimana Mas Aji dan sekutunya (Mas Umar dan Mas Dewangga) menghebohkan rusunawa di hari pertama karantina dengan memakai sendal pas lagi ada materi dari pak Tommi (sandalnya warni-warni sisan. Za Ampyun.... kompak pisan euy) alhasil mereka dapet bonus ngasih hiburan buat kita yang udah mulai ngantuk, bagaimana kita membuat Pak Romadi stress hingga memangkas cepak rambutnya karena tingkah “selenge’an” kita. Mengingat bagaimana kita bertebaran “tepar” di tepi danau Unhas karena kecapaian menempuh perjalanan seharian (ada yang sampe tidur pules banged, termasuk aku. Hehehe...), membayangkan kembali bagaimana wajah “melas”nya 4 cowok (Huda, Afif, Agung dan Jaya) personil SHAKE TABLE duduk berjejer sambil “songgohan tangan” di depan asrama cewek nungguin satu-satunya personil cewek tim mereka, Nofella turun sementara di lantai 3 asrama cewek Nofella masih asyik dandan. Serunya malem-malem ngerjain Mas Dicki yang lagi ulang tahun dengan acara lempar-lemparan air (Mas Dicki kie jan polos banged og, kug zo manut wae diapusi karo mb Risa nek Mb Ade lagi nangis) dan kejahilan kita malam itu sukses berat. Mengingat “hibring”nya Tim Denim Bag yang jualanya paling laku, dapet uang paling banyak “Ga dapet medali ga papa, yang penting jualannya laris manis” begitulah kata pak direkturnya sambil pamer sepatunya yang item cling itu. Sebenernya ABAN juga laris manis lho, bahkan sebelum standnya di buka barangnya udah habis terjual (apalagi yang jaga Bhayu dengan kostum nelayan lengkap). Tapi berhubung harganya cuma dua ribu perak dan yang paling mahal cuma delapan ribu perak za jadinya cuma dapet uang 60ribu tok, lumayanlah buat balik modal. Eits, tapi jangan salah biar begitu ketenaran ABAN tidak kalah dibandingkan Denim Bag. Dan yang paling gila tentu sepanjang perjalanan dari bandara Juanda ke stasiun karang turi, kita disuguhi hiburan gratis dari mas Dhita ditambah mas Marwanto. Benar-benar gila, full konser dalam bis.
Rasanya ga akan ada habisnya deh menceritakan hebohnya perjalanan kita, termasuk tingkah-tingkah konyol manusis-manusia dalam tim ini. Sebut saja Mas Marwanto yang jiwa kepemimpinannya tidak diragukan lagi, ternyata juga memiliki jiwa “konyol” taraf tinggi, Handoko yang di setiap fotonya selalu dengan gaya “mencep” sambil mengepalkan tangan, Panji yang selalu hadir dengan sapaan khas “Hai Bro”nya, mas Oki yang selalu kePeDean merasa ngguaannnteng plus doyan banged foto, Mas Pras yang kelihatane kalem diam-diam juga sama doyan fotonya kayak mas Oki, Mas Umar, maskotnya Tim Pimnas Unnes yang selalu jadi bulan-bukalan temen2 terutama mas Marwanto yang paling keranjingan godain dia, Mb Eka yang selalu ngeksis di kamera semua orang, Mas Yusron yang menobatkan dirinya sebagai direktor tapi belakang mengaku sebagai presiden (aku jadi bingung, yang bener itu direktur apa presiden sech. Tuingg... tuingggg..), Mas Ian yang sangat fasih menirukan logat orang Makassar, Mas Dhita yang dulu kukira orang yang kalem ternyata “gila”nya ga ketulungan, Muzani, Dicki dan Shahrul yang suka sok imut sampai Mas Khanafi dan temen-temen PKMGT yang pada stay cool, Calm Down. Wuih, pokoknya masih banyak lagi lah tingkah-tingkah konyol tim Pimnas Unnes. Kalau diceritakan semua bisa jadi novel neh (Aha, atau aku bikin novelnya ja za. Ada yang berminat menerbitkan??? Aku ini penulis berbakat lho.hihihi..).

Aku ga lagi nggombal lho, cuman pengen cerita ja bagaimana serunya melewati waktu bersama kalian. Mumpung lagi keranjingan nulis, dan memang hanya ini yang bisa kupersembahkan untuk kalian. Senjataku hanyalah untaian kata yang lahir dari hati yang paling dalam. Mungkin tak sekeren Mas Jojo yang mengabadikan setiap moment dengan jepretan kameranya. Btw, Mas Jojo makasih za buat foto-foto (khususnya fotoku) yang keren-keren. (Aku kok dadi keton ayu zo mas, kui kerono kamerane seng apik opo pancen aku seng dasare ayu.xixixi...). Pokoknya tim PIMNAS XXIV UNNES pancen JOOSSSS lah.

Mengutip beberapa pernyataan:

“15 Tim PIMNAS Unnes ini adalah putra-putri terbuaaiik UNNES” (Tommi Yuniawan, 2011)

“ Tim PIMNAS Unnes tahun ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu pada kalem-kalem kalau tahun ini selenge’an semua” (Syafudin, 2011)

“ One of the best thing in my life is being one of U all, I’m proud of U all Guys” (Muhsiyana Nurul Aisyiyah, 2011)

“(Dengan gaya Syahrini) Alhamdulilllah ya, Subhanallah seneng banged bisa kenal sama tim Unnes yang gokil, konyol dan seru” (Shikha Amna, 2011)

“ Terima kasih teman-teman yang telah berjuang bersama sehingga Unnes bisa menyabet gelar juara umum III PIMNAS XXIV” ( Panji Rohman Aziz, 2011) dalam pidatonya pada penerimaan kembali tim Pimnas Unnes oleh rektor.

“ Terima kasih, terima kasih Bapak Rektor. Dari kami tim PIMNAS UNNES.” (Cristian Aji Bani Adam, 2011)

“ .... Semoga silahturahmi diantara kita tetap terjalin meski PIMNAS telah berakhir.” (SMS Marwanto, 2011).

Sore ini sungguh indah mengenang semua hal-hal konyol Tim PIMNAS UNNES. Bagaimana tawa menjadi makna yang kemudian melahirkan simfoni syahdu yang mengalun dalam harmonisasi mega di senja ini. Inilah saat hati membungkuk, mengucapkan terima kasih yang tak berujung untuk kawan-kawan hebat. Terima kasih untuk hal-hal seru, gokil, gila, dan hari-hari bahagia bersama kalian. Terima kasih untuk semua kenangan tak terlupakan....
Terakhir, seperti kutipan SMS dari mas Marwanto, semoga tali kekeluargaan dan tali silaturahmi kita tak pernah putus meski Pimnas telah berakhir. Semoga tetap terjaga dan terangkum dalam harmonisasi sebuah kehidupan yang akan selalu kita kenang.

“ UNNES Konservasi: Unggul Berprestasi. Unnes, Yes....Unnes, Yes.... Unnes..... Yes.Yes, Yes....” (Tim PIMNAS XXIV UNNES, 2011)

Saat menunggu buka puasa hari pertama
Demak, 1 Agustus 2011

NB: tulisan ini hanya berdasarkan pada sudut pandang saya. Jika ada kesalahan maupun ketidaksesuaian dalam penulisan benar–benar bukan suatu kesengajaan dan saya mohon maaf yang sedalam–dalamnya. Jika banyak terdapat kata lebay itu hanya sebagai efek “mendramatisir” dan untuk seru-seruan saja. Kritik dan saran ataupun yang mau protes akan saya terima dengan hati terbuka, silahkan tulis di tempat “Comment” yang telah disediakan. Hatur Nuwun.....

By: Shika Amna (ABAN)

1 komentar: